Jumat, 19 Februari 2010

MENUNGGU BELAHAN JIWA

Oleh: Khoirul Taqwim

 

Jiwaku terbelah dua

Hampa hati rasa

Bila belahan tak kunjung datang

Yang ada sebatas kata sedih luka lara

Di sekujur hati jiwa

 

Belahan jiwa

Kutunggu dinda di samping rasa

Terbelah laksana petir menyambar

Indah pesona cahaya kilatnya

Sekaligus lengkapi rasa takutku

 

Lepaskan belahan jiwa

Berat terasa dalam hati

Bawa hati sedih menggigil

Walau udara tak dingin kala hujan turun

Embun sambut dinding sepi rasa jiwa

 

Menunggu belahan jiwa

Hingga rambut memutih

Ketulusan cinta hati

Hinggapi rasa dalam peluk kesah

Ruh hirup udara bahagia

Jasad bersenandung gembira

Walau hadirmu tak kunjung jua

Hati ini tetap bahagia

Di atas air mata duka

Bahagia duka jadi Satu

Tumbuh subur dalam benak terdalam